Sebuah studi terbaru menemukan bahwa individu yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) cenderung lebih rentan untuk berperilaku berisiko. Penelitian ini dilakukan oleh para ahli di bidang psikologi di Universitas Indonesia.
ADHD merupakan gangguan perkembangan neurologis yang umum terjadi pada anak-anak. Gejalanya meliputi hiperaktif, impulsif, dan sulit berkonsentrasi. Meskipun umumnya dianggap sebagai gangguan pada masa anak-anak, ADHD juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Studi ini melibatkan sejumlah partisipan yang menderita ADHD dan sejumlah partisipan kontrol yang tidak menderita gangguan ini. Mereka kemudian diberikan sejumlah tes dan kuesioner untuk mengukur tingkat perilaku berisiko yang mereka lakukan.
Hasil studi menunjukkan bahwa individu dengan ADHD memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan perilaku berisiko dibandingkan dengan individu tanpa ADHD. Mereka cenderung lebih impulsif dan kurang mampu mengontrol diri ketika dihadapkan pada situasi yang menghadirkan risiko.
Hal ini menunjukkan pentingnya untuk memberikan perhatian khusus pada individu yang menderita ADHD. Mereka perlu mendapatkan dukungan dan pengawasan ekstra untuk menghindari perilaku berisiko yang dapat membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain.
Studi ini juga membuka ruang untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara ADHD dan perilaku berisiko. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan dapat dikembangkan metode intervensi yang lebih efektif untuk membantu individu dengan ADHD mengelola perilaku mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka.