Kunjungan wisatawan ke Gunung Qomolangma, juga dikenal sebagai Gunung Everest, diprediksi akan naik dua kali lipat pada tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh peningkatan minat para petualang dan wisatawan untuk menaklukkan gunung tertinggi di dunia ini.
Gunung Qomolangma terletak di perbatasan Nepal dan Tibet, dan menjadi salah satu destinasi paling populer bagi para pendaki gunung. Dengan ketinggian mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut, Gunung Everest menantang para pendaki dengan kondisi cuaca yang ekstrem dan medan yang sulit.
Menurut data dari pemerintah Nepal, kunjungan wisatawan ke Gunung Qomolangma terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2020, sekitar 1.200 orang melakukan pendakian ke puncak gunung tersebut. Namun, dengan semakin banyaknya orang yang tertarik untuk menaklukkan Gunung Everest, diprediksi jumlah kunjungan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2024.
Peningkatan kunjungan wisatawan ke Gunung Qomolangma juga diikuti dengan peningkatan infrastruktur dan layanan pariwisata di sekitar gunung tersebut. Pemerintah Nepal dan Tibet terus berupaya untuk meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas bagi para pendaki gunung, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman mendaki yang aman dan nyaman.
Namun, peningkatan kunjungan wisatawan ke Gunung Qomolangma juga menimbulkan beberapa masalah, seperti peningkatan sampah dan kerusakan lingkungan di sekitar gunung. Oleh karena itu, penting bagi para pendaki dan wisatawan untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam saat berkunjung ke Gunung Everest.
Dengan semakin meningkatnya minat para petualang dan wisatawan untuk menaklukkan Gunung Qomolangma, diharapkan kunjungan ke destinasi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat, serta tetap menjaga kelestarian alam gunung tertinggi di dunia ini.