2 Januari Hari Introvert, bagaimana sejarahnya?

Pada tanggal 2 Januari setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Introvert. Hari ini adalah momen untuk menghargai dan menghormati individu yang cenderung lebih suka menyendiri dan memilih untuk menghabiskan waktu sendirian daripada berinteraksi dengan orang lain. Namun, bagaimana sejarah Hari Introvert ini dimulai?

Sejarah Hari Introvert bermula dari kesadaran akan pentingnya menghormati perbedaan kepribadian setiap individu. Istilah “introvert” pertama kali dikenal melalui teori kepribadian yang dikemukakan oleh psikolog Carl Jung pada awal abad ke-20. Jung membagi kepribadian manusia menjadi dua tipe, yaitu introvert dan ekstrovert, berdasarkan preferensi individu dalam memperoleh energi dari lingkungan sekitarnya.

Pada tahun 2011, seorang penulis dan pembicara introvert bernama Sophia Dembling mengusulkan untuk merayakan Hari Introvert sebagai bentuk pengakuan terhadap keberagaman kepribadian manusia. Dembling menyadari bahwa seringkali orang-orang introvert dianggap aneh atau tidak sosial karena kecenderungan mereka untuk lebih memilih kesendirian. Sehingga, Hari Introvert diharapkan dapat memberikan ruang bagi mereka untuk merayakan kepribadian mereka tanpa merasa dihakimi.

Sejak saat itu, Hari Introvert mulai dirayakan dengan berbagai cara di seluruh dunia. Mulai dari acara diskusi tentang kepribadian introvert, pameran seni yang mengangkat tema kesendirian, hingga kampanye positif untuk mengubah stigma negatif terhadap orang-orang introvert. Tujuannya adalah untuk memperkuat rasa percaya diri dan harga diri individu introvert agar mereka merasa diterima dan dihargai dalam masyarakat.

Sebagai individu introvert sendiri, penting untuk menyadari bahwa tidak ada yang salah dengan memiliki preferensi untuk menyendiri. Setiap orang memiliki cara berinteraksi dan mengisi waktu yang berbeda-beda, dan itu adalah hal yang wajar. Jadi, mari kita rayakan Hari Introvert ini dengan penuh kebanggaan dan menghormati keberagaman kepribadian manusia. Semoga kesadaran akan pentingnya menghargai perbedaan ini dapat terus berkembang dan menjadikan dunia ini tempat yang lebih inklusif bagi semua individu, baik introvert maupun ekstrovert.